Sel Darah Putih VS Sel Antibodi


Sel Darah Putih.

Sel darah putih hanya hidup selama 12-13 hari. Dalam keadaan normal, jumlahnya hanya kurang lebih 7.000 sel per mililiter kubik darah. Ini relatif sedikit jika dibandingkan dengan sel darah merah. Jumlah ini dapat meningkat sangat tinggi jika ada penyakit seperti radang usus buntu dan paru-paru basah. Bahkan bisa mencapai lebih dari 100.000 sel per mililiter kubik darah pada penderita leukimia.


Sel darah putih berfungsi sebagai serdadu penjaga tubuh dari serangan musuh. Sel darah ini akan berkumpul pada bagian tubuh yang terluka untuk menjaga agar kuman penyakit tidak masuk melalui luka kita. Jika kuman tetap berhasil masuk, sel darah putih akan memburu kuman tersebut bagai serigala lapar yang memburu mangsanya.


Biasanya pertarungan antara sel darah putih dan kuman adalah pertarungan sampai mati. Dengan kata lain, diakhir pertarungan, kedua petarung yang terlibat akan mati. Nanah yang terbentuk pada luka adalah gabungan antara sel darah putih yang telah mati, sel-sel tubuh, sel-sel kuman, dan cairan tubuh.


Dalam kondisi tertentu yang disebut agranulositosis, jumlah sel darah putih akan menurun secara drasti sehingga dalam kondisi seperti ini dibutuhkan obat antibiotika untuk menjaga pertahanan dan keamanan dalam tubuh. Sebab, jika tidak, penderita penyakit ini pasti akan meninggal dalam tempo beberapa hari saja.

Sel Antibodi

Berbeda dengan serdadu sel darah putih yang terampil dalam menangani aneka ragam jenis musuh, serdadu antibodi bersifat sangat unik sebab satu serdadu bertugas khusus menangani satu jenis musuh saja. Dengan demikian, jumlah antibodi dalam tubuh daapt mencapai lebih dari satu juta jenis. Serdadu ini dihasilkan oleh sel khusus yang disebut sel plasma. Selama hidupnya yang pendek, yaitu beberapa hari. Setiap sel plasma dapat mencetak 2.000 serdadu perdetik. Dengan demikian, setiap detik tubuh mencetak miliaran serdadu antibodi. Dapat dibayangkan bahwa sebenarnya sistem peredaran darah manusia dapat dipadati serdadu-serdadu ini. Tanpa serdadu antibodi, infeksi yang ringan sekalipun dapat berakibat fatal pada tubuh.


Sebelum adanya serangan penyakit tertentu, jumlah antibodi yang khusus memerangi kuman penyebab penyakit itu akan sangat sedikit. Pada saat serangan pertama tiba, jumlah antibodi tersebut akan meningkat. Jumlah ini akan menurun kembali jika tubuh telah menang bertempur. Akan tetapi jika kuman yang sama menyerang untuk kedua kalinya, jumlah antibodi yang akan melawan ini akan berlipat ganda ratusan kali dalam waktu sangat singkat.


Satu hal yang sangat hebat dari serdadu khusus ini adalah “daya” ingat yang begitu kuat. Walaupun seumpamanya seseorang telah melupakan penyakit cacar yang menyerang tubuhnya beberapa belas atau puluh tahun lalu serdadu khusus yang bertugas memerangi penyakit kuman penyakit cacar tetap akan mengingatnya. Jadi jika ada kuman cacar yang berhasil masuk ke dalam aliran darah, serdadu khusus tersebut akan mengejarnya bak seekor anjing yang berburu mangsanya. Disamping itu, tubuh juga akan mengenali musuh tersebut lalu dengan cepat mencetak miliaran serdadu baru yang khusus untuk memburunya.


Sering kali kita tidak menyadari adanya pertarungan sampai mati antara kuman penyakit dengan serdadu antibodi. Setelah mati bertarung maka bangkai kedua petarung ini akan ditelan oleh sel khusus yang disebut fagosit yang berarti pemakan sel. Proses ini perlu, sebab tidak baik jika ada bangkai sel yang terbawa arus darah. Sistem peredaran darah memang memerlukan pengawasan ekstra ketat. Usaha untuk menjaga kesehatannya tidak akan percuma sebab kondisi sistem kesehatan ini akan menetukan kesehatan dan keamanan sel dan tubuh secara keseluruhan.


Dari : Keajaiban-Keajaiban Dalam Tubuh Manusia Karya Dr. Albert M. Hutapea, MPH Penerbit :Gramedia

 

Artikel, Tips dan Info Bisnis. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com